Friday, December 14, 2018

ELAKKAN BERLAKU SYIRIK TERSEMBUNYI






ELAKKAN BERLAKU SYIRIK TERSEMBUNYI





Islam adalah agama tauhid, yakni agama yang berasaskan iman kepada keesaan Allah Yg Maha Kuasa.. Ukuran kesempurnaan atau tidak Islam seseorang itu bergantung kepada kesempurnaan tauhid mereka.
Justeru tauhid yang sempurna akan meresap kedalam hati nurani seseorang dan ia akan melahirkan kesan kepada seluruh tingkah laku serta kehidupan seseorang itu..dan ia akan memberi kesedaran untuk sentiasa berwaspada terhadap godaan syaitan dalam setiap amalansupaya ia tidak menyeleweng kepada yang lain daripada Allah swt..
Boleh dikatakan sebahagian besar orang yang mengaku beriman dan mengaku Allah pencipta mereka akan tetapi tauhid mereka tidak penuh kepada Allah.. kerana ketika mengerjakan ibadat, hati mereka tidak bersih , tidak kepada Allah swt semata mata..  ada dikalangan yang menumpukan taat setianya kepada Allah dengan menjalankan hukum syariatnya  tetapi serentak itu mengubah hukum syarak dengan menokok tambah atau menguranginya menurut hawa nafsu..
Ketahuilah bahawa perbuatan itu adalah syirik..  bagi menjelaskan setakat mana buruknya syirik diturunkan beberapa ayat suci dan hadis mengenainya..
Firman Allah swt dalam surah Al-An’am ayat 151..

MAFHUMNYA.
Katakanlah ( Wahai Muhammad ) : "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu kerana takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya).


Begitu juga dalam surah al- Maidah ayat 72 dan 73 ..Allah berfirman

Mafhumnya
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.“[QS. Al-Maidah:72
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.“[QS.Al Maidah:73]
Allah swt . berfirman menjatuhkan keputusan kafir terhadap beberapa golongan dari kaum Nasrani —yaitu golongan Malakiyah, Ya’qubiyah, dan Nusturiyah— karena sebagian dari mereka mengatakan bahwa Al Masih adalah tuhan. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka katakan dan Mahasuci dengan ketinggian yang setinggi-tingginya. Dalam keterangan sebelumnya telah disebutkan, mereka telah diberi tahu bahwa Al-Masih itu adalah hamba dan utusan Allah. Kalimat yang mula-mula diucapkannya selagi ia masih berada dalam buaian ialah,

“Sesungguhnya aku adalah hamba Allah!’ Dan ia tidak mengatakan bahwa dirinya adalah Allah, tidak pula sebagai anak Allah, melainkan dia mengatakan:
A030


Mafhumnya “Sesungguhnya aku ini hamba Allah; Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. (Maryam: 30)
Sampai dengan beberapa ayat berikutnya, iaitu firman-Nya:

Mafhumnya  “Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kalian, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.“(Maryam: 36)

Demikian pula di saat masa dewasanya dan telah diangkat menjadi nabi, dia mengatakan kepada mereka seraya memerintahkan agar mereka menyembah Allah, Tuhannya dan Tuhan mereka semata, tiada sekutu bagi-Nya. Kerana itulah dalam surat ini disebutkan melalui firman-Nya:

Mafhumnya. “Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhan kalian. ” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah.“(Al-Maidah: 72) yaitu menyembah selain Allah bersama Dia.

Mafhumnya..“Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya di neraka“[Al-Maidah 73]
Dengan jelas Allah memastikannya menjadi penghuni neraka dan mengharamkan surga atasnya.
Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah dalam firman lainnya, yaitu:

Mafhumnya “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. (An-Nisa: 48)

Dan Allah swt. telah berfirman:
Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga, “Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepada kalian.” Mereka (penghuni surga) menjawab, 
Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir. “(Al-A’raf: 50)
Di dalam kitab Sahih disebutkan bahwa Nabi Saw.pernah memerintahkan seorang juru penyeru untuk menyerukan di kalangan khalayak ramai, bahwa sesungguhnya surga itu tiada yang dapat masuk ke dalamnya kecuali jiwa yang muslim. Menurut lafaz yang lain disebutkan jiwa yang mukmin. Dalam pembahasan sebelumnya, yaitu pada permulaan tafsir surat An-Nisa, tepatnya pada pembahasan firman-Nya:

 Mafhumnya..
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik“(An-Nisa:48)

Disebutkan sebuah hadis melalui Yazid ibnu Babnus, dari Siti Aisyah ra, 
bahawa diwan (catatan amal) itu ada tiga macam. Lalu disebutkan salah satunya, iaitu suatu diwan ( catatan amal )yang Allah tidak mau memberikan keampunan padanya, iaitu dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan selain-Nya).
Allah Subhana wa ta’ala. berfirman: Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga.“(Al-Maidah 72)

Hadis ini terdapat di dalam kitab Musnad Imam Ahmad. Kerana itu, dalam surat ini disebutkan oleh Allah swt.,menceritakan keadaan Al-Masih, bahawa dia telah mengatakan kepada kaum Bani Israil:  Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah maka pasti A llah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.“(Al-Maidah: 72)

Yakni di hadapan Allah dia tidak memperoleh seorang penolong pun, tiada yang membantunya dan tiada pula yang dapat menyelamatkan dia dari apa yang dialaminya. 
Firman Allahswt.:  Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang mengatakan bahwa Allah salah satu dari yang tiga.” (Al-Maidah: 73)

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Hasan Al-Hasanjani, telah menceritakan kepada kami Sa’id ibnul Hakam ibnu Abu Maryam, telah menceritakan kepada kami Al-Fadl, telah menceritakan kepada kami Abu Sakhr sehubungan dengan firman-Nya:  Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang mengatakan bahawa Allah salah satu dari yang tiga.“(Al-Maidah; 73)

Hal itu seperti perkataan orang-orang Yahudi, bahawa Uzair adalah anak Allah; dan orang-orang Nasrani mengatakan Al-Masih adalah putra Allah. Mereka menjadikan Allah sebagai salah satu dari yang tiga ( ada tuhan ayah, tuhan ibu, dan tuhan anak ). Tetapi pendapat ini bila dikaitkan dengan tafsir ayat ini berpredikat gharib, mengingat pendapat ini mengatakan bahawa yang dimaksud adalah dua golongan, iaitu orang orang Yahudi dan Nasrani. Pendapat yang benar ialah yang mengatakan bahawa ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang Nasrani saja secara khusus. Demikianlah menurut apa yang dikatakan oleh Mujahid dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang.

Kemudian mereka berselisih pendapat mengenainya. Menurut suatu pendapat, yang dimaksud ialah orang-orang yang kafir dari kalangan mereka (kaum Ahli Kitab),yaitu mereka yang mengatakan ajaran trinitas,(  tuhan ayah, tuhan anak, dan tuhan ibu yang melahirkan tuhan anak.)

Mahatinggi Allah dari perkataan mereka dengan ketinggian yang Setinggi-tingginya.
Ibnu Jarir dan lain-lainnya mengatakan,bahawa  ketiga tiga  golongan itu ( Malakiyah, Ya’qubiyah, dan Nusturiyah) semuanya mengatakan ajaran trinitas ini, sekalipun mereka berbeza pendapat mengenainya dengan perbezaan yang sangat bertentangan; perbahasan mengenainya bukan dalam kitab ini. Setiap golongan dari mereka mengalirkan golongan yang lain, tetapi pada prinsipnya ketiga tiga golongan ini semuanya adalah kafir..

As-Saddi dan lain-lainnya mengatakan bahawa ayat ini diturunkan berkenaan dengan sikap mereka yang menjadikan Al-Masih dan ibunya sebagai dua tuhan selain Allah. Mereka menjadikan Allah sebagai salah satu dari yang tiga itu.
As-Saddi mengatakan bahawa makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah Subhana wa ta’ala. dalam akhir surat ini melalui firman-Nya:

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Wahai Isa ibni Maryam! Engkaukah yang berkata kepada manusia: `Jadikanlah daku dan ibuku dua tuhan selain dari Allah? ' " Nabi `Isa menjawab: "Maha Suci Engkau (wahai Tuhan)! Tidaklah layak bagiku mengatakan sesuatu yang aku tidak berhak (mengatakannya). Jika aku ada mengatakannya, maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku, sedang aku tidak mengetahui apa yang ada pada diriMu; kerana sesungguhnya Engkau jualah Yang Maha Mengetahui perkara-perkara yang ghaib.   (Al-Maidah: 116),

Pendapat inilah yang terkuat. Firman Allah Subhana wa ta’ala.: “Padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa.“(Al-Maidah: 73)

Dengan kata lain, Tuhan itu tidak berbilang, melainkan Maha Esa, tiada yang menyekutui-Nya, Tuhan semua yang ada, dan Tuhan semua makhluk. Kemudian Allah Subhana wa ta’ala. berfirman seraya mengancam dan menekan mereka: “Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu. “Pasti orang-orang yang kafir di antara mereka dam ditimpa siksaan yang pedih.“(Al-Maidah: 73)  

Maksud semua ayat dalam surah  tadi ialah Allah swt mengharamkan manusia melakukan sebarang perkara syirik sama ada yang nyata atau tersembunyi.   Ayat tersebut juga menyatakan bahawa balasan buruk kepada orang yang melakukan syirik dan menggambarkan betapa dahsatnya keadaan serta akibat perbuatan mereka yang melakukan perkara perkara syirik..

Daripada Abdullah Mas’ud katanya : Rasulullah saw bersabda “Sesiapa mati dalam keadaan melakukan sebarang perkara syirik terhadap Allah maka masuklah dia kedalam neraka” 
                                                                                               ( Hadis Bukhari dan Muslim )  

Syirik tersembunya ada banyak : Antaranya ialah mempercayai sesuatu yang menjadi sebab dengan keadaan hakikatnya akan memberikesan baik atau buruk. Ini termasuk menaruh perasaan takut dan gerun kepada kekuatan sesuatu yang lain daripada Allah, menumpukan harapan kepada sesuatu yang lain daripada Allah , bersumpah dengan sebarang sebutan yang lain daripada menyebut nama atau sifat Allah

No comments:

Post a Comment