KEISTIMEWAAN PADA BULAN REJAB..
Hadis: “Sesungguhnya di surga ada sebuah sungai, namanya sungai Rajab.
Airnya lebih putih dari pada susu, lebih manis dari pada madu, siapa
yang puasa sehari di bulan Rajab maka Allah akan memberi minum orang ini
dengan air sungai tersebut.” (Riwayat Abul Qosim At Taimi dalam At
Targhib wat Tarhib, Al Hafidz Al Ashbahani dalam kitab
Fadlus Shiyam, dan Al Baihaqi dalam Fadhail Auqat. Ibnul Jauzi
mengatakan dalam Al Ilal Al Mutanahiyah: Dalam sanadnya terdapat banyak
perawi yang tidak dikenal, sanadnya dhaif secara umum, namun tidak
sampai untuk dihukumi palsu.)
Hadis: “Allahumma baarik lanaa
fii rajabin wa sya’baana wa ballighnaa Ramadhaana.” (Riwayat Ahmad, dan
di sanadnya terdapat perawi Zaidah bin Abi Raqqad, dari Ziyadah An
Numairi. Tentang para perawi ini, Imam Bukhari mengatakan: Munkarul
hadis. An Nasa’i mengatakan: Mungkarul hadis. Sementara Ibn Hibban
menyatakan: hadisnya tidak bisa dijadikan dalil)
Hadis:
“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah puasa
setelah Ramadhan, selain di bulan Rajab dan Sya’ban.” (Riwayat Al
Baihaqi. Ibn Hajar mengatakan: ini adalah hadis munkar, disebabkan
adanya perawi yang bernama Yusuf bin Athiyah, dia orang yang dhaif
sekali.- Tabyinul Ajbi, hal. 12)
Hadis: “Rajab adalah bulan
Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.”
(Riwayat Abu Bakr An Naqasy. Al Hafidz Abul Fadhl Muhammad bin Nashir
mengatakan: An Naqasy adalah pemalsu hadis, pendusta. Ibnul Jauzi, As
Shaghani, dan As Suyuthi menyebut hadis ini dengan hadis maudlu’)
Hadis: “Keutamaan Rajab dibanding bulan yang lain, seperti keutamaan Al
Qur’an dibanding dzikir yang lain.” (Ibn Hajar mengatakan: Perawi hadis
ini ada yang bernama As Saqathi, dia adalah penyakit dan orang yang
terkenal sebagai pemalsu hadis).
Hadis: “Rajab adalah bulan
Allah Al Asham. Siapa yang berpuasa sehari di bulan Rajab, atas dasar
iman dan ihtisab (mengharap pahala) maka dia berhak mendapat ridla Allah
yang besar.” (Hadis palsu, sebagaimana penjelasan As Syaukani dalam Al
Fawaid Al Majmu’ah)
Hadis: “Barangsiapa yang berpuasa tiga hari
bulan Rajab, Allah catat baginyu puasa sebulan penuh. Siapa yang puasa
tujuh hari maka Allah menutup tujuh pintu neraka.” (Hadis maudlu,
sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudlu’at, 2/206)
Hadis: “Siapa yang shalat maghrib di malam pertama bulan Rajab, setelah
itu dia shalat dua puluh rakaat, setiap rakaat dia membaca Al Fatihah
dan surat Al Ikhlas sekali, dan dia melakukan salam sebanyak sepuluh
kali. Tahukah kalian apa pahalanya? ….lanjutan hadis: Allah akan menjaga
dirinnya, keluarganya, hartanya, dan anaknya. Dia dilindungi dari siksa
kubur, …“(Hadis maudlu, sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al
Maudlu’at, 2/123)
Hadis: “Siapa yang puasa di bulan Rajab dan
shalat empat rakaat…maka dia tidak akan mati sampai dia melihat
tempatnya di surga atau dia diperlihatkan.” (Hadis maudlu, sebagaimana
keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudlu’at, 2/124, Al Fawaid Al Majmu’ah,
hal. 47)
Hadis Shalat Raghaib: “Rajab bulan Allah, Sya’ban
bulanku, dan Ramadlan bulan umatku… namun janganlah kalian lupa dengan
malam jum’at pertama bulan Rajab, karena malam itu adalah malam yang
disebut oleh para malaikat dengan Ar Raghaib. Dimana apabila telah
berlalu sepertiga malam, tidak ada satupun malaikat yang berada di semua
lapisan langit dan bumi, kecuali mereka berkumpul di ka’bah dan
sekitarnya. Kemudian Allah melihat kepada mereka, dan berfirman: Wahai
malaikatKu, mintalah apa saja yang kalian inginkan. Maka mereka
mengatakan: Wahai Tuhan kami, keinginan kami adalah agar engkau
mengampuni orang yang suka puasa Rajab. Allah berfirman: Hal itu sudah
Aku lakukan. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‘Siapa yang berpuasa hari kamis pertama di bulan Rajab, kemudian shalat
antara maghrib sampai isya’ – yaitu pada malam jum’at – dua belas
rakaat…’” (Hadis palsu, sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al
Maudhu’at, 2/124 – 126, Ibnu Hajar dalam Tabyinul ‘Ujbi, hal. 22 – 24,
dan As Syaukani dalam Al fawaid Al Majmu’ah, hal. 47 – 50)
Hadis: “Barangsiapa yang shalat pada malam pertengahan bulan Rajab,
sebanyak 14 rakaat, setiap rakaat membaca Al Fatihah sekali dan surat Al
Ikhlas 20 kali…..” (Hadis palsu, sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi
dalam Al Maudhu’at, 2/126, Ibnu Hajar dalam Tabyinul ‘Ujbi, hal. 25, As
Syaukani dalam Al Fawaid Al Majmu’ah, hal. 50)
Hadis:
“Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan yang agung, siapa yang berpuasa
sehari, Allah akan mencatat baginya puasa seribu tahun…”(Hadis palsu,
sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’at, 2/206 – 207, Ibnu
Hajar dalam Tabyinul ‘Ujbi, hal. 26, As Syaukani dalam Al Fawaid Al
Majmu’ah, hal. 101, As Suyuthi dalam Al Lali’ Al Mashnu’ah, 2/115)
No comments:
Post a Comment